Monday, October 16, 2006

Membuat Antena Kaleng (Twister Stick Snack)

16072006’0101-wita
K e n d a r i

~hARDWARe~

1. Kaleng Coklat Twister
2. Connector BNC a.k.a N female & male
-Kalo di kendari ga ada dijual connector SMA, t’paksa di crack dah???Kabel Coax (rec. pigtail)
3. Cone (reflector frekuensi)tembaga/kuningan
4. Kalau pakai sOLDER harus ada timah
5. Bor & mata bor
6 .Dan tak kalah pentingnya Wireless LAN card
(rec.Ornico//Samsung//Cisco//teletronic//Agere//Apple(on the Apple platform)//Dell//D-Link//Linksys(owned by Cisco)//Netgear//SanDisk
//SMC Networks//US Robotics.
sy menggunakan WLAN card RaLink RT-2560 (3M-murah,meriah,mantep_lah.. ?) dibendrol dgn harga 300 Ribu
(*Uji signal strenght Antena ini, sy gunakan 2 tipe WLAN card yang sama…*)

~sOfTwARe~
Driver WLAN card tentunya(dibendrol b’sama WLAN CARD)
Software war driving netstumbler (ver. Yg sy gunakan 0.4.0.)u/ nyari gelombang a.k.a frekuensi yg aktif (netstumbler description)

What
Riset kali ini yaitu “UJI - Signal Strength Antena Kaleng”

Whose
napSTer_jr

When
160706’0101-wita

Where
K e n d a r i

Why
Pembuatan antena kaleng ini terinspirasi dari pioneer RT/RW Net Onno W. Purbo yang nantinya (p1r4t3z)
coba diperkenalkan di kendari untuk akses internet pada KOS – KOS mahasiswa (KOS-NET).
Antena kaleng merupakan antena directional wireless yang akan di pasang pada sisi client
(Warnet yg menerima akses internet Wireless/client pada jaringan LAN Wireless bertopologi Infrastructure)
Dikutip dari berbagai sumber; antena ini konon di claim memiliki gain yang lumayan besar sebagai antena directional rakitan.
Gainnya bs mencapai 6 - 7 lebih kecil dari antena sectoral. Pada riset kali ini menggunakan frekuensi 2,4GHz
Bila dibandingkan dengan antena default Wireless Card (mini dipole), antena kaleng lebih baik sebab pada prinsip kerja
sebuah antena bila titik/arah fokus (wilayah service) dari sebuah antena maka gain yang diperoleh akan semakin kecil,
begitu pula sebaliknya bila wilayah service pada antena penangkap (directional) dibatasi maka gain antena menjadi besar.
Berdasarkan analisis Didin bahwa antena kaleng pada umumnya mempunyai sudut pancaran (beamwidth) 15 derajat.
Ini diketahui dengan membandingkan sudut pancaran signal antena jadi
(http://botd.wordpress.com/botd.gif?url=http://mojora.wordpress.com/2006/07/26/wireless-kaleng-susu)

How
Setelah menyiapkan bahan2 yang telah disebutkan di atas langkah selanjutnya bagaimana membuat antena kaleng ???



Komponen Hardware dan Software

Dalam pembuatan antena directional wireless dengan menggunakan media kaleng ini menggunakan sistem operasi yaitu Windows XP service pack 2 dengan beberapa komponen hardware dan software yang terdiri dari :
Software Pada pembuatan tugas akhir ini yang menjadi software yaitu :
• Netstumbler (versi 0.4.0.)
• Antenna2calc
• Driver Wireless LAN PCI card (RA-LINK RT2560)
• WLAN Utilities

Hardware
Adapun komponen hardware yang digunakan penulis menggunakan 2 komputer untuk melakukan uji koneksi, yaitu:

Komputer I
? Processor Intel(R) Celeron(R) CPU 2.40GHz
? Memori 240 MB
? Harddisk 30 GB
? Slot PCI
? CD-ROM
? IEEE 802.11g PCI Wireless Network Adapter-RT2560 (PCI)

Komputer II
? Processor Intel® Pentium® III CPU 601 MHz
? Memori 192 Mbytes
? Harddisk 40 GB
? Slot PCI
? CD-ROM
? IEEE 802.11g PCI Wireless Network Adapter-RT2560 (PCI)


Pengumpulan Bahan Antena Kaleng
Bahan – bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan antena kaleng adalah sebagai berikut :
•Bahan utama yang akan digunakan sebagai antena adalah sebuah kaleng twister stick snack.
Penulis menggunakan kaleng dengan diameter 100 mm dengan panjang 184 mm.
•Cone antena diambil dari sebuah kabel listrik dengan bahan dasar tembaga, berdiameter 2,5 mm.
Cone antena kaleng nantinya akan difungsikan sebagai penerima sinyal yang direfleksikan oleh kaleng. Panjang kabel tembaga (cone antena)yang akan di pasang pada konektor N female yaitu 31 mm.
•Konektor N female panel mount akan dipasang bersama cone pada kaleng
Konektor N Female panel mount akan dipasang pada titik wave guide pada kaleng yang telah dilubangi.
•Penulis menggunakan 2 jenis kabel yaitu kabel koasial RG58 (for Handy Talk) dan RG58 type LMR 400 (pigtail). Kenapa harus menggunakan 2 pigtail?? Sebab penulis ingin membandingkan besar redaman yang ditimbulkan oleh ke-2 jenis kabel ini.
Pengukuran Profile Kaleng
•Untuk mengukur profile kaleng guna menentukan titik wave guide pada kaleng, penulis menggunakan kalkulator web yang dapat diakses di internet dengan URL (http://www.saunalahti.fi/elepal/antenna2calc.php).
Masukkan frekuensi yang akan digunakan dan diameter kaleng pada bagian source value. Kolom f = diisikan dengan nilai 2,4 GHz (frekuensi yang akan digunakan oleh antena kaleng). Kolom d = diisikan dengan nilai 100 mm (diameter kaleng twister dalam satuan milimeter). Setelah itu tekan tombol calculate dan hasil kalkulasi profile kaleng akan ditampilan pada bagian results. Hasilnya adalah sebagai berikut .
Lo = 100 mm / 10 cm (diameter kaleng)
Lg = 177 mm / 17,7 cm (panjang kaleng)
Lo/4 = 31 mm / 3,1 cm (panjang cone)
Lg/4 = 48 mm / 4,8 cm (jarak titik wave guide dari dasar kaleng)



Pembuatan Antena Kaleng

• Mengukur titik wave guide dengan panjang 48 mm dari dasar kaleng.
• Melubangi kaleng berdasarkan pengukuran titik wave guide yang telah dilakukan sebelumnya.
• Berikan lubang tambahan pada 4 sisi titik wave guide yang telah dilubangi untuk baut yang akan melekatkan konektor pada kaleng.
• Langkah ketiga yaitu memasang cone antena konektor N female panel mount.
• Langkah selanjutnya memasang konektor N female panel mount pada kaleng.

Pembuatan pigtail (crack)
• Menyolder ujung kabel tunggal koasial pada ujung konektor N male
• Pasang konektor SMA pada ujung lain dari kabel koasial RG58 kemudian solder.
Konektor SMA ini diambil dari antena mini dipole (WLAN CARD), konektor dari antena mini dipatahkan
kemudian disolder pada kabel koasial RG 58.
• Memasang konektor N male & female pada kaleng. Konektor ini nantinya akan disambungkan dengan pigtail.
• Setelah pigtail selesai, pasang ke antena kaleng ... :):):) dah selesai deh...

selanjutnya install tuh antena ke komputer...(asumsi driver dan netstubler dah terinstal ke komputer)

>) Penulis menguji antena kaleng tersebut pada 2 tempat yaitu Lokasi kampus dan workshop

(><)Penulis melakukan pengujian pada jaringan wireless LAN kampus Amik Catur sakti kendari. ket. :) Netstumbler mendeteksi ada 1 buah access point dalam keadaan aktif dengan SSID AP54G. Pada pendeteksian awal, penulis menggunakan antena mini dipole dengan hasil frekuensi yang ditangkap sebesar 65 dBm. Selanjutnya penulis mengganti_nya dengan antena kaleng, dan alhasil besar frekuensi yang ditangkap oleh antena kaleng yaitu 56 dbm. Jarak antara komputer 1 dengan access point ± 20 meter ><><)Penulis melakukan pengujian pada jaringan wireless LAN workshop Teknik 03. ket. :) Netstumbler mendeteksi sebuah Acces Point dengan SSID workshop teknik03. Pada pendeteksian awal, penulis menggunakan antena kaleng dengan frekuensi rata – rata yang didapatkan 18 dBm. Selanjutnya mengganti antena kaleng dengan antena mini dipole dan besar frekuensi yang ditangkap rata – rata 22 – 23 dBm. Jarak antara komputer 1 dengan komputer ke 2 ± 2 meter (tanpa halangan). Selamat Mencoba ::: ----------------------------------------- untuk tutorial_yg lbh lengkap http://d.turboupload.com/d/1086056/riset-napSTer_jr.zip.html
-----------------------------------------
-----------------------------------------
Kritik, caci dan maki
attila518@yahoo.com
www.un4n.blogspot.com
-----------------------------------------

0 komentar: